Komunikasi dalam Perilaku Organisasi
Komunikasi
1. Definisi
Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam bentuk verbal atau
lisan,yakni secara langsung atau nonverbal, yakni melalui perantara atau media.
Pada dasarnya komunikasi merupakan hal utama dalam kehidupan
khususnya dalam kehidupan sosial. Kenyataannya
70% dari kehidupan seseorang adalah berkomunikasi, yang terdiri dari membaca,
menulis, mendengarkan, menonton, dlsb. Tak bisa dibayangkan bagaimana sesorang kana
menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi. Akan tetapi terdapat hal yang paling
penting dari adanya komunikasi yakni penyampaian pesan,informasi ataupun makna
yang ingin disampaikan dari komunikator (pemberi informasi /pesan) kepada
komunikan (penerima pesan). Sehingga untuk mencapai penyampaian informasi yang
sesuai perlunya alat sebagai jembatan penyampaian informasi yang tak lain
adalah bahasa.
Kebanyakan kesuksesan seseorang di kehidupannya dilalui
dengan adanya komunikasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi yang baik
adalah komunikasi yang ditandai dengan sampainya informasi kepada penerima
informasi. Komunikasi yang sempurna
terjadi apabila penyampain informasi yang dilakukan komunikator kepada
komunikan sesuai atau sama persi s dengan dengan yang dimaksudkan oleh
komunikator.
Fungsi Komunikasi
Dalam sebuah kelompok ataupun organisasi pasti terjalin
adanya komunikasi. Komunikasi dalam organisasi atau kelompok memiliki empat
funsi utama yakni control,
motivativation, emotional expression, dan information.
1. Control atau kontrol
Merupakan fungsi komunikasi yakni
sebagai alat kontrol untuk
mengetahui sejauh mana seseorang
berjalan atau melaksakan tanggung jawabnya apakah telah sesuai dengan tauran
atau tidak. Biasanya kontrol terjadi menyesuaikan dengan aturan yang ada.
Sehingga, sifatanya memaksa atau force
apabila terjadi penyimpangan langsung berefek pada pembaerian punish yang sesuai. Begitupula
sebaliknya adanya reward.
2. Motivation atau memotivasi
Komunikasi juga sebagai alat untuk
memberikan motivasi kepada orang lain
ataupun diri. Hal ini dilakuakn dengan cara yang lebih lembut dari pada kontrol
yang bersifat memaksa atau force yakni dengan meyadarkan kepada
nurani seseorang.
3. Emotional expression atau ekspresi
emosional.

4. Information atau Informasi
Informasi yang tak lain adalah fungsi utama dari adanya
komunikasi terjadi, yang mempengaruhi
adanya pengambilan keputusan seseorang (individu) ataupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah proses yang memiliki tujuan untuk
pengambilan keputusan yang bertujuan memberikan informasi dari sumber kepada penerima yang akhirnya
melahirakan adanya feedback atau
umpan balik.
Sehingga, proses komunikasi terjadi sebagai berikut :
(dikutip dari :
Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge-organizanitional Behavior – Prentice Hall,
2012)
2. Proses Komunikasi
Sebelum komunikasi bermanfaat dalam menyampaikan informasi
ataupun maksud, terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi proses komunikasi.
Proses komunikasi
terjadi terdiri dari beberapa komponen antara lain sebagai berikut :
ü
Sender (Pengirim)
Merupakan subjek atau seseorang yang memiliki
kebtuhan untuk membeikan informasi / pesan / berita yang akan dikomunikasiakan
dengan orang lain.
ü
Endcoding (Pengkodean)
Merupakan proses pengiriman kode informasi
yang disampaikan dalam bentuk isyarat ataupun simbol.
ü
Messages (Pesan)
Merupakan maksud yang ingin disampaikan,
dan dapat dimengerti dengan indra
penerima. Biasanya dalam bentuk lisan ketika berbicara.
ü
Channel (Saluran)
merupakan media penyaluran pesan, seperti
udara untuk berbicara, ruang chat dalam sosmed, dlsb.
ü
Receiver (Penerima)
Subjek yang menerima informasi, menafsirkan
informasi yang diterima.
ü
Decoding (Penafsiran)
Proses penafsiran atau menerjemahkan maksud
dari informasi yang telah diterima untuk menjadi informasi yang berarti
baginya. Komunikasi akan semakin efektif apabila penerima mampu
menafsirkan informasi sesuai dengan
maksud pengirim.
ü
Noise (Gangguan)
Merupakan faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran komunikasi. Dalam memberikan informasi ataupun menerima informasi. Dan hal
ini dapat berasal dari eksternal maupun internal.
ü
Feedback (umpan balik)
Adalah tanggapan dari penerima terhadap
informasi yang terlah diterima, dengan memberikan respon terhadap informasi
yang diterima.
3. Arah Proses Komunikasi
Komunikasi dapat
terjadi dalam berbagai arah, antara lain sebagai berikut :
ü
Downward Communication ( komunikasi ke bawah)
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat
dalam sebuah kelompok / organisasi ke tingkat yang lebih rendah. Komunikasi
semacam ini biasanya terjadi secara hierarki dalam sebuah organisasi perusahaan
seperti pemimpin kepada karyawan. Dalam
aliran komunikasi ini terdapat kebaikan dan keburukannya. Kebaikannya adalah
para pemimpin yang memiliki kewenangan dengan mudah mengatur para karwayannya
dalam mencapai tujuan organisasi dan mengontrol organisasi. Akan tetapi
keburukannya adalah komunikasi yang terjalin tidak berjalan dengan efektif
karena komunikasi yang berjalan hanya komunikasi satu arah yakni, dari atasan
ke bawahan tanpa ada umpan balik atau feedback yang diperbolehkan.
ü
Upward Communication (komunikasi ke atas)
Kebalikan dari Downward Communication, Komunikasi
yang mengalir ke tingkat lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi. Positifnya komunikasi ini mempermudah
karyawan untuk memberikan feedbak dan memberikan ide – ide untuk kemajuan
organisasi, akan tetapi negatifnya adalah pemimipin atau manager akan sulit
mengontrol jalannya tujuan organisasi dan akan mengganggu.
ü
Lateral Communication (komunikasi lateral)
Komunikasi yang terjadi dalam seuah kelompok
kerja yang sama, pada tingkatan yang sama, atau horizontal. Kelebihannya adalah
komunikasi yang efektif dalam mencapai sebuah tujuan tertentu. Buruknya adalah
menghilangnya tanggung jawab yang sesungguhnya lebih mengutamakan pada tujuan
adanya komunikasi lateral.
Komunikasi Interpersonal
/ per individu
Setiap orang memiliki kharateristik yang berbeda dalam
berkomunikasi di depan umum. Lalu bagaimana cara yang digunakan untuk berkomomunkasi
dengan individu maupun sejumlah orang
dalam sebuah organisasi atau kelompok. Terdapat beberapa cara yang digunakan individu
untuk berkomunikasi dengan individu ataupun sejumlah orang dalam sebuah
kelompok atau organisasi antara lain
sebagai berikut.
1.
Oral Communication / Lisan
Salah satu cara yang digunakan
dalam berkomunikasi yang ditujukan kepada individu, sejumlah orang dalam
organisasi atau kelompok adalah dengan cara lisan seperti berpidato resmi,
diskusi, ataupun tatap muka. Keuntungannya adalah memepermudah transfer informasi
kepada khalayak umum dalam menyampaikan informasi secara efektif. Selain itu,
dengan mudah akan mendapatkan respon. Kelemahannya adalah penyamapain
informasi kepada banyak orang yang
memiliki penerimaan yang berbeda - beda.
2.
Written Communication
Komunikasi yang dilakukan secara
tertulis seperti memo, surat, fax, e-mail, pesan singkat, dan buletin. Komunikasi
seperti ini biasanya dilakukan apabila terdapat informasi yang perlu
pertimbangan yang cukup panjang dalam pengambilan keputusan atau sifatnya
sangat penting yang memerlukan kegiatan berpikir menyeluruh. Sehingga dalam
komunikasi seperti ini memungkinkan untuk komunikasi yang yang baik logis, dan
jelas. Kelebihannya bisa disampaikan secra menyeluruh ataupun langsung tertuju
pada penerima. Kurangnya adalah kurangnya
komunikasi yang baik memungkinkan hanya terjadi komunikasi searah tanpa
feedback seperti buletin. Jikalau email memungkinkan pula informasi yang
dikirimkan tidak terkirim kepada penerima yang dituju.
3.
Nonverbal Communication
Nonverbal communication,
komunikasi yang terjadi secara lisan maupun tidak yang terjadi secara tersirat.
Komunikasi yang terjadi meliputi gerakan
tubuh, intonasi kata , ekspresi wajah,
jarak fisik dlsb, atara pengirim informasi dengan penerima informasi.
Terdapat dua hal penting yang
perlu diketahui dalam berbahasa tubuh yakni;
·
Pertama,sejauh mana kita menyukai suatu hal ataupun yang menarik.
·
Kedua, status pengirim kepada penerima.
Dalam berkomunikasi Nonverbal perlunya ke hati – hatian
dalam menafsirkan pesan ataupun informasi yang diterima melalui komponen –
komponen komunikasi nonverbal. Dengan mencari isyarat nonverbal dan arti
harfiah dari kata –kata pengirim pesan serta harus menyadari kontradiksi
diantara pesan tersebut.
4. Komunikasi dalam
Organisasi
Komunikasi dalam organisasi terdapat dua bentuk komunikasi
yakni Formal Network (Jaringan Formal )- Jaringan Formal Kecil, Grapevine dan
Inovasi Teknologi dan Komunikasi.
ü
Jaringan Formal Kecil
Pada dasaranya dalam organisasi jaringan
formal begitu luas dan terdapat puluhan ribu bentuk jaringan yang terbentuk.
Yang paling penting adalah mengethaui jaringan formal inti awal terbetuk yakni
janringan formal kecil. Yang terdiri dari tiga bentuk yakni :
1.
Jaringan Komunikasi Roda (wheel network) : Komunikasi yang mengalir dari satu sumber ke anggota
sentral yang lain secara searah tiap satu.
2. Jaringan
Komunikasi Rantai ( Chain Wheel ) : komunikasi terjalin antar anggota untuk
menyebarkan informasi secara bernatai.
3. Jaringan Komunikasi All Channel atau
semua saluran : Komunikasi yang terjalin secara menyeluruh bebas.
Komunikasi yang terjadi sangat bebas,
sehingga terjadi timbal balik yang bebas.

ü
Grapevine / Komunikasi Selentingan atau Informal
Merupakan komunikasi Informal yang terjadi
apabila komunkasi secara formal tidak mencukupi atau memerlukan adanya
komunikasi yang lebih lanjut hal ini hanya berlaku pada satu orang saja. Untuk
kelanjutanya disebar luaskan dengan desas- desus ataupun rumor dari mulut ke mulut. Jenis Rumor yang terjad dalam Grapevine ini ada dua jenis yakni, spontan dan terencana.
Rumor Spontan tersebar ketika penerima
dalam keadaan stress atau dalam lingkungan yang tidak dapat dipercaya.
Sedangkan Rumor terencana terjadi dlaam lingkungan yang kompetitif. Rumor
sendiri teridiri dari rantai gosip dan rantai tandan. Rantai gosip terbentuk
saat satu orang menyebarkan pesan ke orang banyak. Tiap orang ini, selanjutnya,
merahasiakan informasi tersebut atau menyampaikan ke orang lain lagi. Rantai
gosip cenderung melibatkan informasi pribadi. Tipe rumor lain yang umum adalah
rantai tandan, dimana satu orang menyebarkan informasi kepada sejumlah kecil
individu terpilih. Beberapa dari penerima informasi selanjutnya menyebarkan
informasi kepada sejumlah kecil individu lain berikutnya; sisanya menyimpan
informasi untuk diri sendiri.
Positifnya dari Grapevine adalah komunikasi
secrainformal ini memberikan informasi ayang akurat dan cepat oleh karean aitu
perlunya manager ataupun yang berkewenangan memanfaatkan hal ini dengan baik. Akan tetapi pada kenyataanya
rumor selalu dikaitkan dengan hal yang negatif oleh karena itu terdapat
beberapa saran yang memungkinkan.
Saran untuk meminimalkan kesan negatif dari rumor:
·
Mengumumkan
daftar waktu untuk membuat keputusan-keputusan penting
·
Menjelaskan
berbagai keputusan dan perilaku yang tampak tidak konsisten atau bersifat
rahasia.
·
Menekankan
aspek negatif, begitu juga aspek positif, dari keputusan-keputusan dan rencana
masa depan terbaru
·
Secara
terbuka, mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan terburuk.
·
Menciptakan jalur-jalur komunikasi terbuka dan
merespon informasi tidak akurat secara tegas manajer bisa meminimalisasi
kerusakan yang bisa ditimbulkan rumor.
ü
Inovasi Teknologi komunikasi
·
E-mail : media pesan elektronik melalui internet sebagai
media untuk mengirim pesan dan dokumen.
·
Instant
Messaging and Text Messaging : menggunakan media elektronik sama seperti
e-mail.
·
Social Networking : kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media sites /
situs jejaring sosial yang ada di internet.
·
Blog: merupakan singkatan dari web log adalah
bentuk aplikasi web yang
menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah
halaman web umum.
·
Video conferencing: memudahkan karyawan meeting dengan
siapapun yang berada di tempat berbeda.
ü
Mengatur Informasi
Kemampuan sesorang dalam mengatur informasi
yang masuk dengan kesadaran akan tanggung jawabnya. Dalam mengatur informsi tak
akan pernah lepas dengan dua hal ini, yakni terlalu banyaknya informasi yang
masuk, dan ancaman akan keamanan informasi.
6. Pilihan Saluran
Terdapat beberapa saluran yang dapat digunakan sebagai opsi dalam
berkomunikasi. Antara lain terlihat dalam bagan.

Beberapa saluran yang berbeda kapasitas dalam
menyampaikan berbagai informasi yang didapat:
·
Menangani beberapa isyarat
secara bersamaan
·
Memfasilitasi umpan balik yang
cepat
·
Menjadi sangat pribadi
Percakapan langsung memiliki
skor tertinggi dalam saluran karena mengirimkan informasi terbesar per episode
komunikasi — beberapa isyarat informasi (kata-kata,
postur, ekspresi wajah, gerak tubuh, intonasi), umpan balik langsung (baik
verbal dan nonverbal), dan sentuhan pribadi menjadi ada. Media tertulis
impersonal seperti laporan formal dan buletin dilaporkan memiliki skor terendah
dalam saluran komunikasi.
Pesan rutin cenderung lurus ke
depan dan memiliki ambiguitas yang minim; saluran komunikasi terendah dapat
membawa mereka secara efisien. Komunikasi non rutin cenderung rumit dan
memiliki potensi untuk terjadi salah pengertian.
Aturan berikut dapat membantu
untuk mengurangi salah tafsir ketika berkomunikasi dengan orang-orang dari
budaya yang berbeda:
·
Asumsikan perbedaan sampai
kesamaan terbukti
·
Tekankan deskripsi bukan
interpretasi atau evaluasi
·
Praktek emphaty
·
Perlakukan interpretasi Anda sebagai
hipotesis kerja
Pemrosesan otomatis
membutuhkan sedikit waktu dan usaha yang rendah, sehingga masuk akal untuk
menggunakannya untuk memproses pesan persuasif yang terkait dengan topik Anda
tidak peduli seberapa banyak topiknya. Kerugiannya adalah bahwa hal itu
memungkinkan kita mudah tertipu oleh berbagai trik, seperti jingle lucu atau
foto glamor.
Pengolahan terkendali adalah
suatu pertimbangan rinci bukti dan informasi mengandalkan fakta, angka, dan
logika. Pengolahan terkendali membutuhkan usaha dan energi, tapi lebih sulit
untuk menipu seseorang yang telah meluangkan waktu dan usaha untuk terlibat di
dalamnya. Ada beberapa aturan praktis untuk menentukan jenis pengolahan apa
yang akan digunakan penonton :
1.
Tingkat bunga. Tingkat bunga
mencerminkan keputusan yang akan berdampak pada kehidupan Anda. Ketika
orang-orang yang sangat tertarik dengan hasil keputusan, mereka lebih cenderung
untuk memproses informasi dengan hati-hati.
2.
Sebelum pengetahuan.
Orang-orang yang sangat baik dalam menerima informasi tentang suatu subyek juga
lebih mungkin untuk menggunakan strategi pengolahan terkendali. Mereka telah
memikirkan berbagai argumen untuk atau terhadap resiko suatu aksi tertentu, dan
karena itu mereka tidak akan mudah mengubah posisi mereka kecuali sangat baik,
alasan bijaksana disediakan.
3.
Kepribadian. Membutuhkan
kognisi yang tinggi adalah sifat kepribadian individu yang paling mungkin untuk
diyakinkan oleh bukti dan fakta-fakta. Mereka yang membutuhkan kognisi lebih
rendah cenderung untuk menggunakan strategi pengolahan otomatis, mengandalkan
intuisi dan emosi untuk memandu evaluasi pesan persuasive mereka.
4.
Karakteristik Pesan. Pesan
disediakan melalui saluran komunikasi yang relatif ramping, dengan sedikit
kesempatan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan isi pesan, cenderung
mendorong pemrosesan otomatis. Sebaliknya, pesan yang diberikan melalui saluran
komunikasi yang lebih kaya, seperti artikel majalah lama, cenderung mendorong
proses yang lebih deliberatif.
Halangan Terhadap Komunikasi Yang Efektif
Beberapa halangan dapat
memperlambat dan mengubah komunikasi menjadi tidak efektif, diantaranya yaitu:
1. Penyaringan
Dalam proses menyaring
informasi ini, pengirim pesan dengan sengaja menyaring dan menyeleksi informasi
sehingga penerima hanya menerima pesan yang baik dan bagus saja. Sebagai contoh: Seorang manajer yang
melaporkan informasi kepada bosnya berupa informasi yang baik-baik saja
merupakan bentuk penyaringan informasi, karena tidak semua informasi yang
disampaikan.
2. Persepsi Penyeleksian
Persepsi penyeleksian
menyebabkan seseorang melakukan komunikasi berdasarkan apa yang menjadi
kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi orang
tersebut. Sebagai contoh:
seorang pewawancara yang mengharapkan karyawan wanita untuk melamar akan lebih
cenderung positif dan antusias saat ada pelamar kerja wanita dibandingkan
pelamar kerja pria.
3. Kelebihan Informasi
Setiap individu punya
kapasitas terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang diterima melebih
kapasitas kita dalam menerima, maka terjadilah kelebihan informasi. Sebagai contoh: seorang karyawan yang
menerima informasi terlalu banyak dari bosnya akan menyebabkan karyawan
tersebut menjadi stress dan terbeban dengan banyak informasi yang diperoleh,
sehingga menghambat feedback dari karyawan tersebut.
4. Emosi
Seseorang dapat menterjemahkan
pesan yang sama dengan berbeda saat pesan tersebut disampaikan dalam kondisi
marah dan kondisi bahagia. Sebagai
contoh: seorang anak yang dinasehati orang tuanya dengan kasih sayang
dan penuh canda akan memiliki respon yang berbeda dengan anak yang dinasehati
orang tuanya dengan penuh amarah dan bentakan.
5. Bahasa
Kata-kata yang sama bisa
memiliki arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Bahkan dalam bahasa yang
sama pun, setiap orang bisa memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Usia dan konteks kejadian menjadi 2 faktor yang berpengaruh besar terhadap
perbedaan tersebut. Contoh: dalam
bahasa Medan, tulang berarti paman, sedangkan dalam bahasa Indonesia tulang
artinya tulang.
6. Hening/Bungkam
Mudah bagi seseorang untuk
memilih diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya alasan kurangnya informasi
yang diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan informasi merupakan hal yang
umum dan juga merupakan masalah. Penelitian menunjukkan setiap karyawan
setidaknya akan bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang signifikan.
Hal ini menyebabkan adanya halangan bagi manajer untuk berkomunikasi dan
mengetahui mengenai informasi tentang masalah apa yang terjadi, baik secara
operasonal maupun faktor psikologi orang tersebut.
7. Ketakutan/Kekhawatiran dalam Komunikasi
Banyak orang yang memiliki
ketakutan/kekhawatiran dalam proses komunikasi langsung. Sebagian besar orang
mengalami kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara langsung, sehingga
banyak orang yang mengandalkan media/sarana untuk berkomunikasi seperti catatan
atau telpon. Hal ini menjadi halangan dalam proses komunikasi yang efektif
karena adanya faktor eksternal yang dapat menyebabkan tidak tersampaikannya
pesan.
8. Berbohong/Menipu
Halangan komunikasi yang
efektif terakhir ialah berbohong. Saat seseorang berbohong maka pesan yang
sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik sehingga antara penerima maupun
pengirim pesan tidak memiliki informasi yang sama. Mengenai berbohong dalam
proses komunikasi merupakan hal yang berbahaya karena tidak semua orang dapat
mendeteksi apakah pesan yang disampaikan merupakan informasi yang benar atau
kebohongan.
Implikasi Global
Faktor perbedaan budaya
menciptakan potensi adanya masalah dalam komunikasi. Beberapa dampak implikasi
global dalam proses komunikasi:
ü Hambatan Budaya
Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kesulitan bahasa dalam
komunikasi lintas budaya. Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik
(makna dari kata). Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang
berbeda, terutama orang-orang dari budaya nasional yang berbeda. Kedua adalah
hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata-kata menyiratkan hal yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda. Ketiga adalah hambatan yang disebabkan oleh
nada yang berbeda. Dalam beberapa budaya, bahasa sangat formal dalam
berkomunikasi, tetapi dalam budaya yang lain ada beberapa nada yang dapat
merubah konteks bahasa yang kita ucapkan. Keempat adalah perbedaan yang berada
dalam toleransi konflik dan metode untuk menyelesaikan konflik. Konflik
langsung akan membuat sumber perbedaan pendapat mereka terang-terangan.
ü Konteks Budaya
Budaya cenderung berbeda dalam
mempengaruhi makna individu dan proses komunikasi.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi. Dalam low-context cultures (Eropa dan Amerika Selatan) umumnya bergantung pada berbicara dan menulis untuk menyampaikan makna.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi. Dalam low-context cultures (Eropa dan Amerika Selatan) umumnya bergantung pada berbicara dan menulis untuk menyampaikan makna.
Komentar
Posting Komentar